Rabu, 13 April 2011

PERKECAMBAHAN


A.    Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan merupakan suatu proses pengaktifan kembali aktivitas pertumbuhan embrionik di dalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit. Suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan terlihatnya radikula atau plumula yang menonjol keluar biji.

B.     Unsur yang Terkandung dalam Biji
Dalam biji terkandung zat – zat yang digunakan sebagai bahan baku dan energi bagi embrio pada saat perkecambahan. Zat – zat tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Selain itu juga terdapat hormone pertumbuhan yaitu auksin, giberelin, dan sitokinin yang akan mendukung proses perkecambahan.

C.    Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan
1.      Faktor internal
a.       Tingkat kemasakan biji
Biji yang dipanen sebelum tingkat kemasakannya tercapai maka biji tersebut belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan embrionya belum sempurna.
b.      Ukuran biji
Biji yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Berat biji berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat biji menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen.
c.       Dormansi
Biji dikatakan dorman bila benih itu sebenarnya hidup tetapi tidak mau berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan lingkungan yang memenuhi syarat bagi perkecambahan.
d.      Hormon
Hormon tumbuhan (fitohormon) yang berfungsi merangsang pertumbuhan kecambah antara lain auksin, giberelin, dan sitokinin. Auksin berperan mematahkan dormansi biji dan merangsang proses perkecambahan. Giberelin meningkatkan aktivitas enzim amilase yang mengubah pati menjadi gula. Sitokinin memicu pembelahan sel dan pembentukan organ.
Hormon tumbuhan yang berfungsi menghambat perkecambahan antara lain etilen dan asam absisat. Etilen menghambat transportasi auksin sehingga kadar auksin dalam jaringan rendah. Asam absisat menstimulasi dormansi benih dan menghambat pertumbuhan tunas.

2.      Faktor eksternal
a.       Suplai air
Air berfungsi sebagai pelunak kulit biji, melunakkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut dan hormone ke titik tumbuh, mengatur pengembangan sel.
b.      Oksigen
Oksigen berfungsi untuk mengoksidasi cadangan makanan (karbohidrat, lemak) dan sebagai oksidator dalam perombakan gula (respirasi sel).
c.       Temperatur
Temperatur berfungsi dalam proses imbibisi. Imbibisi dari akar ke dalam sel akan berlangsung lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi.
d.      Cahaya
Sinar matahari dapat mendorong maupun menghambat perkecambahan. Misalnya, biji selada dan seledri berkecambah dengan baik jika terkena sinar matahari. Sedangkan biji bawang bombai, bawang merah malah terhambat.

D.    Perubahan Morfologi dan Biokimiawi Selama Perkecambahan
1.      Tahap pertama dimulai dengan penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih  dan hidrasi oleh protoplasma.
2.      Tahap kedua dimulai dengan kegitan sel-sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih.
3.      Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh.
4.      Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah terurai di daerah meristematik untuk menghasilkan energi  dari kegiatan pembentukan  komponen dalam pertumbuhan sel-sel  baru.
5.      Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh, pertumbuhan kecambah ini tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.

E.     Contoh Perkecambahan
1.      Perkecambahan hipogeal : terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, kotiledon tetap berada di dalam tanah. Misalnya : biji jagung, biji kacang polong, dan padi.
2.      Perkecambahan epigeal : hipokotil tumbuh memanjang, kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah sehingga kotiledon berada di atas tanah. Misalnya : biji kacang hijau, biji kacang tanah, buncis, cabai, dan tomat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar