Senin, 17 Oktober 2011

PROTEIN


Menurut Auliana (2001), protein sangat penting bagi proses kehidupan organisme heterotrof seperti hewan dan manusia. Sumber protein cukup banyak tersebar pada bahan makanan baik hewani maupun nabati.
1)      Fungsi Protein
Fungsi protein menurut Auliana (2001) antara lain:
a)      Sebagai zat pembangun
Protein merupakan bahan pembentuk jaringan – jaringan baru dan pemelihara jaringan tubuh. Protein juga diperlukan untuk regenerasi kulit dan sel darah merah, serta pertumbuhan rambut dan kuku. Protein diperlukan oleh semua usia, mulai dari anak – anak sampai lanjut usia.
b)      Sebagai zat pengatur
Zat pengatur yang dihasilkan oleh protein adalah enzim dan hormon yang mengatur proses pencernaan makanan. Sebagai zat pengatur, protein juga membentuk antibodi atau zat kekebalan tubuh, mengatur tekana osmosa pada keseimbangan cairan dan pH cairan darah.
c)      Sebagai zat tenaga
Apabila energi yang diperoleh dari karbohidrat dan lemak tidak mencukupi kebutuhan tubuh maka protein akan dibakar untuk menghasilkan energi. Mekanisme pembentukan energi dari protein terjadi jika asam amino melepas gugus amin (NH2) dan menghasilkan energi melalui proses oksida karbohidrat (glukogenik), serta melalui proses oksidasi lemak (ketogenik).
2)      Sumber Protein
Sumber protein menurut Auliana (2001) yaitu :
a)      Sumber protein hewani, yaitu sumber protein yang berasal dari hewan, misalnya susu, telur, daging, dan ikan.
b)      Sumber protein nabati, yaitu sumber protein yang berasal dari tumbuh – tumbuhan, misalnya kacang kedelai, kacang hijau, tempe, dan tahu.

Selasa, 07 Juni 2011

OSMOREGULASI HEWAN

Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup.
Ada tiga pola regulasi:
1. Regulasi hipertonik atau hiperosmotik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi media, misal: pada potadrom (ikan air tawar) Potadrom mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya dengan mengurangi minum danmemperbanyak urineOsmoregulasi beberapa golongan ikan(Telesostei).
2. Regulasi hipotonik atau hipoosmotik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media, misal: pada oseandrom (ikan air laut), Oseanodrom memperbanyak minum dan mengurangi volume urine. Diadrom, melakukan aktivitas osmoregulasi seperti petadrom bila berada di air tawar dan seperti oseanodrom bila berada di air laut.
3. Regulasi isotonik atau isoosmotik, yaitu bila konsentrasi cairan tubuh sama dengan konsentrasi media, misalnya ikan-ikan pada daerah estuarine (ikan eurihaline) contohnya:
• ikan eurihalin, konsentrasi cairan tubuhnya hampir sama dengan lingkungannya,sehingga hanya sedikit melakukanosmoregulasi Osmoregulasi beberapa golongan ikan
• Ikan Elasmobransi, melakukan osmoregulasi dengan cara menahan urea sampai konsentrasi dalam darah meningkat kira-kira 5 % untuk meningkatkan total tekanan osmose darah ke tingkat yang lebih tinggi dibanding air laut
Osmoregulasi pada hewan
1. Osmoregulasi pada hewan invertebrata laut
Kebanyakan invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif mengatur sistem osmosis mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer memiliki osmolaritas internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada tendensi untuk memperoleh atau kehilangan air. Karena kebanyakan osmoconformer hidup di lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat stabil (i.e. di laut) maka osmoconformer memiliki osmolaritas yang cendrung konstan.
Sedangkan osmoregulator adalah organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan meregulasi ini maka osmoregulator dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah, osmoregulator akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya
2. Osmoregulasi pada hewan vertebrata laut
Osmoregulasi pada hewan vertebrata laut dibagi kedalam dua kelompok yaitu:
a. Konformer Osmotik dan Ionik : Siklostomata (hagfish) danVertebrata primitif osmoregulasinya sama seperti invertebrata laut.
b. Regulator Osmotik dan Ionik : Regulasi osmotik dan ionik tidak sama dan memperlihatkan tingkatan dan Konsentrasi osmotik plasma mendekati sepertiga konsentrasi osmotik air laut.
Mekanisme Osmoregulasi Vertebrata Laut misalnya teleostai laut diperlukan mekanisme adaptasi untuk menghindari kehilangan air dari tubuhnya. Pada Elasmobrankhii menggunakan kelenjar rektal yaiut untuk mengeluarkan kelebihan Na+ secara aktif ,dan menghasilkan sedikit urin untuk Urin dimanfaatkan untuk mengeluarkan kelebihan NaCl.
Pada Mamalia Laut yaitu lumba-lumba dan ikan paus Masalah pemasukan garam yang terlalu banyak yang masuk bersama makanan,bisa Diatasi dengan organ ginjal yang sangat efisien yang dapat menghasilkan urin yang kepekatannya 3 – 4 kali dari cairan plasmanya.
3. Osmoregulai pada hewan di lingkungan air tawar .
Masalah yang dihadapi hewan air tawar adalah Tekanan Osmotik cairan tubuh hewan air tawar lebih tinggi dari lingkungannya (hiperosmotik/hipertoniskarena terancam oleh Kehilangan garam dan Pemasukan air yang berlebihan.Mekanisme Antisipasi Kelebihan atau Kekurangan Ion yaitu dengan transfor aktif dan difusi.
4. Osmoregulasi pada Hewan di Lingkungan Payau
Hewan Akuatik tidak selamanya menetap di habitat yang tetap (air laut atau air tawar) saat tertentu masuk ke daerah payau.contohnya belut , lampeer, dan ikan salmon.hewan hewan ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan kadar garam (kadar garam di daerah payau selalu berubah), selain itu larva nyamuk Aedes campestris Tumbuh baik di air tawar maupun di air bergaram yang lebih pekat dari cairan hemolimfenya Hidup di danau yang mengandung garam alkalis, dengan kandungan utama natrium karbonat dengan pH lebih dari 10Toleran terhadap kadar garam tiga kali lebih tinggi dari kadar garam air laut.
5. Osmoregulasi pada hewan di lingkungan darat
1) Keuntungan :
Hewan yang berhasil hidup di darat
Mudah memperoleh oksigen
2) Kerugian :
Masalah keseimbangan air dan ion
Mudah terancam dehidrasi
Kehilangan air dari tubuh pada hewan darat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu :
1. Kandungan uap air di atmosfer
2. Tekanan barometrik
3. Gerakan udara
4. Luas permukaan penguapan
5.Suhu
6. Osmoregulasi padainvertebrata darat
padainvertebrata darat umumnya merupakan golongan Artropoda, Insekta, dan laba-laba, sedangkan yang paling banyak ialah Insekta.pada insect alat pengatur pelepasan airya adalah lapisan kutikula spirakel, namun masih saja kehilangan air , sehingga untuk membatasi pelepasan air dilakukan dengan Respirasi diskontinyu. dengan cara pengambilan oksigen (O2) dilakukan dengan laju yang kontinyu dan pelepasan karbondioksida (CO 2)dilakukan secara periodik.

Rabu, 13 April 2011

AlL AbOuT TeLuR


Telur merupakan hasil ternak yang mempunyai andil besar dalam mengatasi masalah gizi yang terjadi di masyarakat. Telur kaya akan zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan yang sehat. Zat gizi yang ada pada telur sangat mudah untuk dicerna dan dimanfaatkan tubuh. Telur cocok untuk dikonsumsi semua kelompok umur dari segala lapisan masyarakat (Astawan, 2008).
Kualitas telur bebek konsumsi yang baik dapat dilihat dari ciri fisik yaitu bentuk telur oval dengan salah satu ujung tumpul dan ujujng lainnya runcing, warna telur hijau, berat telur berkisar antara 60-70 gram dan keadaan telur masih utuh dan halus (Soeharno,2003).
Telur merupakan bahan pangan yang sempurna karena mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup (Zulaekah, 2002). Menurut Astawan (2008), telur (terutama bagian kuningnya) mengandung semua macam vitamin (kecuali vitamin C) dan juga sumber mineral yang baik.
1)      Struktur Telur
Menurut Nurzane (2010), struktur telur terdiri dari kulit telur (cangkang), kalaza, putih telur, kuning telur, dan ruang udara, dan keeping lembaga.
a)      Kulit telur (cangkang) mempunyai banyak pori yang penting untuk pertukaran udara. Di dalam cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur, selaput tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara.
b)      Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
c)      Albumen (putih telur) berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan, bahaya lain, dan sebagai cadangan makanan.
d)     Kuning telur sebagai persediaan makanan bagi embrio.
e)      Rongga udara sebagai sumber oksigen bagi embrio.
f)       Keping lembaga  disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.
2)      Kualitas Telur
Menurut Suprapti (2002), kualitas telur ditentukan oleh beberapa hal antara lain :
a)      Faktor keturunan
Unggas yang dihasilkan dari keturunan yang baik, umumnya akan menghasilkan telur yang berkualitas baik juga.
b)      Kualitas makanan
Makanan yang berkualitas (komposisi bahan tepat, baik dalam jumlah maupun kandungan nutrisinya) akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan kesehatan unggas, sehingga telur yang dihasilkan juga baik.
c)      Sistem pemeliharaan
Sistem pemeliharaan anyara lain berkaitan dengan kebersihan atau sanitasi kandang dan lingkungan di sekitar kadang serta makanan yang diberikan.
d)     Iklim
Iklim di sekitar lokasi kandang akan sangat mempengaruhi kehidupan unggas yang dipelihara. Inlim yang cocok akan sangat mempengaruhi kualitas telur.
e)      Umur telur
Secara umum telur mempunyai masa simpan segar 2-3 minggu. Telur yang disimpan melebihi jangka waktu penyimpanan segar tersebut tanpa mendapatkan penanganan pengawetan, akan mengalami penurunan kualitas menuju ke arah pembusukan,
3)      Kandungan Telur
Tabel Komposisi Gizi Berbagai Jenis Telur per 100 Gram
Zat Gizi
Telur Ayam
Telur Bebek
Telur Puyuh
Energi (kkl)
143
185
158
Protein (g)
12,8
12,81
13,05
Lemak (g)
11,5
13,77
11,09
Karbohidrat (g)
0,7
1,45
0,41
Kalsium (mg)
54
64
64
Magnesium (mg)
12
17
13
Fosfor (mg)
180
220
226
Kalium (mg)
134
222
132
Natrium (mg)
140
146
141
Vit A (SI)
478
674
543
Vit B12 (mg)
1,29
5,40
1,58
Vit E (mg)
0,97
1,34
1,08
Vit K (mkg)
0,3
0,4
0,3
Kolesterol (mg)
423
884
844
(Astawan, 2008).
4)      Manfaat Telur
Menurut Nurzane (2010), telur dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, antara lain:
a)      Sebagai sumber protein yang mudah dicerna dan rasanya enak.
b)      Banyak terdapat zat-zat makanan, terutama di dalam kuningnya.
c)      Dapat dibuat macam-macam makanan atau dapat juga digunakan sebagai penyedap makanan.
d)     Dapat dibuat untuk mengentalkan makanan, penghias hidangan, dan pemberi warna.
e)      Dapat membuat tubuh kita menjadi lebih segar dan kuat.